Senin, 19 Maret 2012

URGENSI SERIKAT BURUH BAGI KAUM BURUH


Urgensi Serikat Buruh bagi kaum buruh, adalah suatu hal yang kongkrit menjadi kebutuhan bagi kaum buruh.
Keberadaan serikat buruh di suatu perusahaan diharapkan mampu menjadi wadah buat menampung segala keluh kesah, dan permasalahan para buruh yg mengarah kepada perselisihan industrial, sekaligus mencarikan solusi terbaik bagi kaum buruh dalam tataran nilai keadilan, yg sesuai dg cara pandang Undang-Undang Perburuhan yg berlaku di Negara Indonesia.
Maka Serikat Buruh itu sudah sewajibnya, berdiri untuk mengakomodir kepentingan buruh, dan suara Serikat Buruh sudah sewajibnya juga menyuarakan aspirasi buruh.
Peran yg tak kalah penting dg adanya Serikat Buruh, adalah Serikat Buruh mampu menjadi sumber pencerahan dan pencerdasan buruh, terutama dalam hal-hal yg berkaitan dg posisi kaum buruh sebagai “Buruh yg memiliki hak dan kewajiban”, sehingga kaum buruh mengerti akan hak-haknya, dan mengerti pula kewajibannya. Dengan begitu tidak ada lagi kaum buruh yg diperdaya, manajemen pembodohan para manajerial yg curang.
Dengan adanya Serikat Buruh, maka kaum buruh diharapkan terhindar dari sikap semena-mena, sikap yang mengarah kepada memposisikan kaum buruh sebagai buruh-buruh yg tertindas ( bak sapi perahan ) dalam himpitan sistem manajemen imperialis kapitalis.
Kaum buruh adalah manusia, yg punya hati, punya nurani , maka sudah selayaknya pengusaha, melalui manajemennya membangun paradigma kemanusiaan sebagai standarisasi kebijakan, kaum buruh diperlakukan tidak hanya sebagai alat kerja, tetapi kaum buruh juga diperlakukan sesuai pitrahnya, sebagai “Manusia”.
Dalam kontek inilah urgensi Serikat Buruh menjadi sebuah frame penting yg membingkai, hubungan harmonis antara buruh dan penyelenggara kegiatan industrialisasi.
Maka Serikat Buruh yg memihak kaum buruh, adalah sebuah Serikat Buruh yg mampu mereprensentasikan kepentingan
kaum buruh.
Buruh yg direpresentasikan melalui Serikat Buruh, membangun suatu jalinan yg saling menguntungkan dg pengusaha
“Simbiosis Mutualis”ini akan menjadi sebuah bangunan perburuhan yg
indah, di atas dasar industrialisasi yg menghasilkan kapasitas produksi berqualitas dan kompetitip. Hubungan Simbiosis Mutualis inilah yg harus dibangun
diantara buruh dan pengusaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar